Minggu, 01 Desember 2019

Tugas 3 Manajemen Pemasaran Era Revolusi 4


Tugas ke 3
Nama         : Haga Felicia
Kelas          : 4EA23
NPM          : 13216157

Sistem Informasi Global
Sistem informasi global adalah sebuah sistem dari jaringan-jaringan yang melintasi batas-batas negara. Definisi lain dari Sistem Informasi Global adalah sebuah sistem perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk penyimpanan, pengambilan, pemetaan dan analisis data geografis.
Dari segi definisi penggunaan Sistem informasi global adalah sistem informasi yang berbasis komputer yang melintasi batas batas negara dimana perusahaan multinasional dengan sistem tersebut bisa mengintegrasikan seluruh kegiatan perusahaan seperti penyusunan strategi, pelaksanaan operasi antara perusahaan induk dengan perusahaan cabangnya bahkan yang di mana perusahaan cabangnya telah tersebar di berbagai Negara

Riset Pemasaran
a) Pengertian
Riset pemasaran merupakan kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran. Riset pemasaran harus dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan dari riset pemasaran, pengumpulan data, pengolahan data, hingga interpretasi dari hasil riset pemasaran yang diperoleh. Riset pemasaran dilakukan sebagai upaya memberi masukan bagi pihak manajemen. Dengan adanya riset pemasaran, pihak manajemen akan mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki dan strategi pemasaran apa yang masih konkrit dilakukan untuk merebut peluang. Pengertian menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut Philip Kotler, riset pemasaran ialah perencanaan, pengumpulan, analisis serta pelaporan yang telah disusun secara sistematis berdasarkan data atau aneka penemuan yang sesuai dengan situasi pemasaran tertentu.
2. Menurut American Marketing Association, marketing research ialah fungsi yang dapat menghubungkan antara konsumen dan publik dengan pemasar melalui adanya informasi dalam mengidentifikasi serta mendefinisi peluang maupun masalah pemasaran. Dari sini akan dilakukan penyempurnaan hingga evaluasi upaya pemasaran agar kinerja pemasaran bisa dipantau serta aneka masalah yang muncul dapat diatasi.
3. Menurut Robby Susatyo, pengertian dari marketing research menurut makalah riset pemasaran ialah pengidentifikasian secara lebih objektif serta sistematis yang berlanjut pada pengumpulan, analisis hingga perangkaian data yang tujuannya ialah memperbaiki proses pengambilan keputusan. Hal ini masih erat kaitannya degnan solusi permasalahan serta penentuan aneka peluang di dalam proses pemasaran tersebut
b) Tujuan
Tujuan riset pemasaran yaitu agar dapat diketahui dan dilakukan analisa akan berbagai hal yang dibutuhkan pasar atau masyarakat serta agar dapat diketahui pesaing bisnis yang muncul. Melalui riset pemasaran, akan dapat diketahui aneka jenis produk maupun jasa yang ditawarkan, di mana produk maupun jasa tersebut dibutuhkan serta kualitas seperti apa yang dibutuhkan konsumen dari produk serta jasa tersebut.
Manfaat riset pemasaran adalah agar perusahaan tahu seberapa besar permintaan serta potensi dari permintaan atas produk atau jasa tertentu, kapan permintaan memuncak serta kapan permintaan mulai turun. Dilakukannya riset pemasaran akan dapat menjamin perusahaan tidak kesulitan dalam merencanakan strategi bisnisnya agar bisa didapat keuntungan optimal.
c) Contoh
Contoh riset pemasaran sangat banyak ditemukan dan hampir pasti akan dilakukan oleh tiap pelaku usaha. Contohnya apabila kita hendak berjualan pulsa, maka kita lakukan survey terlebih dahulu berapa harga pulsa di pasaran. Tujuannya agar kita bisa menetapkan harga sesuai standar pasar, tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Contoh riset pemasaran produk minuman juga tidak jauh berbeda. Misalnya kita hendak menjual es, maka kita lakukan survey es apa yang diminati masyarakat, lokasi berjualan yang strategis serta harga yang bisa terjangkau oleh sasaran.

Teknik Analisis Riset Pasar Internasional

1.  Analisis pola permintaan.
Pola pertumbuhan industry dapat membantu pemahaman mengenai permintaan pasar.
2.  Pengukuran elastisitas pendapatan
Elastisitas pendapatan menguraikan hubungan antara permintaan akan barang & perubahan dalam
pendapatan.
3.  Perkiraan dengan analogi.
a) Perbandingan lintas bagian dengan mengasumsikan bahwa terdapat analogi antara     hubungan
    suatu faktor dengan permintaan produk atau komoditi tertentu dalam 2 negara
b) Menggeser urutan waktu kejadian jika data tersedia di 2 pasar dengan tingkat   
  perkembangan yang berbeda.
4.  Analisis perbandingan. Ada 3 kategori dasar :
a)  Perbandingan nasional, baik intra perushaan maupun antar perusahaan
b)  Perbandingan dalam perusahaan lintas nasional.
c)  Perbandingan didasarkan pada pasar nasional subnasional.
5.  Analisis kelompok / cluster analysis
Tujuannya adalah membagi-bagi beberapa ariabel ke dalam kelompok-kelompok untuk
memaksimalkan persamaan dalam kelompok & perbedaan antar kelompok.
6.  Indeks factor berganda / multiple factor index.
Analisis regresi.

Segmentasi Pasar Global
Segmentasi adalah suatu proses membagi pasar ke dalam kelompok pelanggan yang memiliki prilaku yang sama atau memiliki kebutuhan yang serupa (Kotler dan Keller:2009,228). Tujuan dari segmentasi ini menurut Cravens (2006) adalah untuk menemukan perbedaan kebutuhan dan keinginan sertamengidentifikasi segmen yang diminati. Tiap segmen terdiri dari pembeli dengan kebutuhan dan keinginan yang hampir sama terhadap kategori produk atau merk tertentu.
Sekarang ini , para agen periklanan & perusahaan global cenderung mensegmentasikan pasar dunia berdasarkan pada beberapa kriteria kunci :
1.      Demografis
Didasarkan pada karakteristik populasi yang dapat diukur ari seperti umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan & pekerjaan.
2.      Psikografis
Proses pengelompokan orang dalam arti sikap, nilai-nilai yang dianut, dan gaya hidup à idealis, materialis, tradisional.
3.      Karakteristik tingkah laku & manfaat yang dicari
Tingkah laku : memfokuskan pada apakah orang akan membeli & menggunakan suatu produk atau tidak, disamping seberapa sering & berapa banyak yang dipakainya. Konsumen dapat dikategorikan menurut tingkat penggunaan, mis : pengguna berat , sedang, ringan, bukan pengguna. Atau menurut status pengguna, mis : pengguna potensial, bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna regular, pengguna pertama kali, dan pengguna produk pesaing.
Manfaat yang dicari : manfaat yang ditawarkan suatu produk tanpa memperdulikan wilayah geografisnya.
Menentukan Posisi Produk Di Pasar Global
Pemasaran menentukan posisi yaitu suatu proses yang dipakai oleh perusahaan untuk menetapkan suatu citra dibenak konsumen relative, terhadap citra produk yang ditawarkan oleh pesaing.
Menentukan posisi teknologi tinggi ( Hi-tech Positioning )
Komputer pribadi , video & peralatan stereo, serta mobil merupakan contoh kategori produk dengan menentukan posisi teknologi tinggi terbukti efektif. Produk seperti ini sering kali dibeli atas dasar sifat –sifat produk yang konkret walaupun citra mungkin juga penting. Pembeli biasanya sudah mempunyai atau berkeinginan memperoleh informasi teknis yang cukup banyak. Dibagi 3 :
1.      Produk teknis : computer, bahan kimia.
Contoh produk yang pembelinya mempunyai kebutuhan tertentu, perlu banyak informasi serta mempunyai bahasa yang sama. Mis : pembeli computer di Eropa & Amerika mempunyai pengetahuan yang setara mengenai mikroprosesor 486, hard dis 80 mega, 8 mega RAM.
2.      Produk untuk peminat khusus.
Produk ini tidak terlalu teknis & lebih berorientasi pada waktu luang atau rekreasi, mempunyai karakteristik pengalaman yang serupa & keterlibatan pengguna yang tinggi. Bahasa yang sama & symbol yang berkaitan dengan produk seperti itu dapat mengatasi hambatan bahasa & budaya. Peralatan olah raga adidas, kamera Canon, contoh produk untuk peminat khusus yang sukses.
3.      Produk yang dapat ditunjukkan kegunaannya.
Produk yang berbicara untuk dirinya sendiri dalam iklan sifat & dan manfaatnya juga berjalan dengan baik. Kamera instan Polaroid merupakan contoh produk global yang dapat ditunjukkan kegunaannya & amat sukses.
Menentukan posisi sentuhan canggih ( Hi-touch positioning )
Kurang memerlukan penekanan pada informasi khusus & lebih menekankan pada citra.
Pembeli produk sentuhan canggih juga mempunyai bahasa yang sama & sekumpulan symbol yang berkaitan dengan tema kesejahteraan, materialism, & romantisme . Ada 3 :
a.      Produk yang memecahkan masalah umum.
Kategori ini menyediakan manfaat yang berkaitan dengan moment kecil dalam kehidupan . Iklan yang menayangkan percakapan diantara teman di kafe sambil minum secangkir kopi atau menghilangkan dahaga dengan minuman ringan disiang hari ditepi pantai menempatkan produk dipusat kehidupan sehari-hari & mengkomunikasikan manfaat yang ditawarkan dengan cara yang dipahami diseluruh dunia.
b.      Produk desa global.
Wangi-wangian chanel, pakaian mode pendesain, air mineral & pizza merupakan contoh baik dari produk yang mempunyai posisi alami kuat diseluruh dunia. Dalam pasar globalproduk mungkin mempunyai daya tarik global hanya berdasaarkan pada Negara pembuatnya. Ke-Amerika-an dari Levis, Marlboro, & Harley-Davidson. Sony merupakan nama yang sinonim dengan mutu Jepang, Mercedes merupakan perwujudan insinyur Jerman yang legendaries.
c.      Produk yang menggunakan tema universal.
Beberapa tema iklan & daya tarik produk dipikirkan cukup mendasar sehingga benar bersifat transnasional. Tema tambahan adalah materialissme ( kunci untuk citra oang kaya & status ), kepahlawanan ( tema termasuk individu sederhana atau pengorbanan diri ) bermain ( waktu luang / rekreasi ) & prokreasi ( citra masa pacaran & romantisme )
Perlu dicatat bahwa beberapa produk dapat diposisikan dengan lebih dari 1 cara
Misal : camera canggih dapat diklasifikasikan à produk teknik & untuk peminat khusus.
Produk lain mungkin diposisikan dalam mode bi-polar artinya sebagai produk berteknoloogi tinggi sekaligus sentuhan canggih.

  
Sumber :

Minggu, 03 November 2019

Tugas 2 Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4


MANAJEMEN PEMASARAN ERA REV. INDUSTRI4 #

“ MENGIDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN EKONOMI, POLA KONSUMSI DAN PERKEMBANGAN PASAR  “
Hasil gambar untuk logo gunadarma
Dosen  : Tia Chisca Anggraeni


Disusun oleh :
Nama  : Haga Felicia
NPM   : 13216157
Kelas   : 4EA23

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019





Tinjauan Ekonomi Pasar
Ekonomi dunia terjadi perubahan besar sejak perang dunia II. Perubahan paling besar dan mendasar adalah munculnya pasar global. Integrasi ekonomi dunia meningkat secara signifikan (misalnya: Uni Eropa dan Nafta).
Realitas perubahan Ekonomi Dunia :
1.  Penggerak ekonomi dunia adalah perpindahan modal, bukan lagi perdagangan.
2.   Produktifitas telah terlepas hubungannya dengan tingkat pekerja.
Dahulu, semakin banyak pekerjanya maka semakin besar produktifitas yang dihasilkannya. Namun sekarang setelah adanya pemasaran global, perusahaan mengurangi pekerjanya dan produktifitas yang dihasilkan tetap sama, karena perusahaan memanfaatkan kemajuan teknologi.
3.   Ekonomi dunia mendominasi keadaan.
Bisnis sukses jika pimpinan bisnis dan pembuat kebijakan focus pada ekonomi dan pasar bisnis.
4.   Berakhirnya perang dingin kapitalisme dan sosialisme
     Komunisme sebagai system ekonomi telah terguling oleh kapitalisme.

Sistem Ekonomi
Ada 3 jenis sistem ekonomi yaitu: kapitalis, sosialis, dan campuran.
Klasifikasi ini berdasar metode alokasi sumberdaya dalam system, yaitu: alokasi pasar, alokasi berdasar perintah, dan alokasi campuran.
a.         Alokasi Pasar
Sistem ini mengandalkan konsumen yang mengalokasikan sumberdaya. Konsumen yang memutuskan apa yang akan diproduksi oleh siapa. Sistem pasar adalah suatu demokrasi ekonomi. Masyarakat punya hak memberi suara dengan uang mereka untuk barang yang sesuai dengan pilihan mereka.
b.         Alokasi berdasar perintah (alokasi komando)
Dalam system ini pemerintah berkuasa untuk melayani masyarakat termasuk keputusan pruduk mana yang harus dibuat dan cara membuatnya. Konsumen bebas berbelanja apapun yang tersedia tapi keputusan apa yang diproduksi dan apa yang tersedia ditentukan oleh perencana pemerintah. Bauran pemasaran tidak digunakan sebagai variabel strategis dan distribusi ditangani oleh pemerintah.
c.         Alokasi campuran
Dalam kenyataannya sebenarnya yang ada adalah sistem campuran kedua sistem atau alokasi tersebut diatas.

Perkembangan Pasar
Perkembangan Pasar Merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan atas produk yang sudah ada pada pasar yang baru. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian kecil dari berbagai kemungkinan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan.
Pada dasarnya kemungkinan yang dapat ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai pertumbuhan dapat dibagi ke dalam tiga kategori sebagai berikut:
a.  Pertumbuhan intensif yang dapat dilakukan melalui penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk;
b.    Pertumbuhan integratif yang dapat dilakukan melalui integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal;
c.  Pertumbuhan diversifikatif yang dapat dilakukan melalui diversifikasi konsentrik, diversifikasi horizontal, dan integrasi konglomerat.
Jadi pengembangan pasar merupakan salah satu bagian dari kemungkinan pertumbuhan intensif, yaitu pertumbuhan yang dicapai tanpa mengubah sistem pemasaran perusahaan.

Pengembangan pasar dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
·-  Secara geografis, perusahaan membuka pasar tambahan, baik melalui perluasan secara regional, nasional maupun internasional
·-   Perusahaan berusaha menarik pangsa pasar yang lain dengan jalan mengembangkan versi produk, misalnya produk ditawarkan dengan kemasan yang lebih luks, cara pelayanan yang lebih istimewa, atau dengan memasuki jalur distribusi yang lain, atau dengan memasang iklan pada media yang lain.

Pasar global tiap Negara dalam tahap perkembangan yang berbeda. PNB perkapita merupakan dasar segmentasi demografi yang berguna. Atas dasar ini maka ada 4 kategori pasar global:
1)        Negara berpenghasilan rendah atau Negara pra industri (PNB per kapita < $766).
2)    Negara berpendapatan menengah bawah atau Negara berkembang (PNB per kapita $766 - $3.036).
3)    Negara berpendapatan menengah atas atau Negara industri baru (PNB per kapita $3.036 - $9.386).
4)        Negara berpendapatan tinggi atau Negara maju atau Negara industri (PNB per kapita > 9.386).


Pola Konsumsi
Pola konsumsi adalah susunan kebutuhan seseorang terhadap barang dan jasa yang akan dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu, yang dipenuhi dari pendapatannya.
Pola konsumsi tiap orang berbeda-beda. Orang yang berpendapatan tinggi berbeda pola konsumsinya dengan orang yang berpendapatan menengah, berbeda pula dengan orang yang berpendapatan rendah. Pola konsumsi direktur berbeda dengan konsumsi karyawan. Pola konsumsi guru berbeda dengan pola konsumsi petani.
Perbedaan pola konsumsi tiap orang tidak hanya dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
a. tingkat pendidikan/pengetahuan;
b. kondisi tempat tinggal iklim;
c. jenis pekerjaan;
d. tingkat peradaban bangsa;
e. kebiasaan dan kondisi sosial budaya masyarakat;
f. tinggi rendahnya harga barang dan jasa;
g. selera yang sedang berkembang di masyarakat.
Pola konsumsi orang berbeda-beda, tetapi secara umum dalam berkonsumsi orang akan mendahulukan kebutuhan pokok, baru kemudian memenuhi kebutuhan lainnya.

Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan (yang terdiri dari neraca perdagangan, neraca jasa dan transfer payment) dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi:
a.       Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
b.      Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
Komponen Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut:
1.          Transaksi dagang (Trade account)
2.          Transaksi Pendapatan modal (income on investment)
3.          Transaksi-transaksi unilateral (Unilateral Transaction)
4.          Transaksi Penanaman Modal Langsung ( Direct Investment)
5.          Transaksi Utang-piutang jangka panjang (Long term Loan)
6.          Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short term capital)
7.          Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary acomodating)

Pola Perdagangan
Perdagangan meliputi perdagangan barang atau jasa. Dalam dunia international, perdagangan barang atau jasa harus mematuhi kebijakan-kebijakan tertentu. Setiap Negara mempunyai kebijakan-kebijakan tersendiri untuk melindungi perekonomian dalam perdagangan international. Perdagangan international memungkinkan masuknya barang-barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri.
Jika barang dan jasa dari luar negeri lebih diminati dari dalam negeri, maka hal tersebut akan berdampak buruk untuk perekonomian dalam negeri. Maka dari itu pentingnya  kebijakan perdagangan international dalam suatu Negara.
            Macam –macam kebijakan  perdagangan international yang biasa dilakukan pemerintah
1.      Tarif atau bea masuk
Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor.
2.      Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang diekspor).
3.      Pembatasan Impor
Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor.
4.      Pengekangan Ekspor Sukarela
Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint Agreement = ERA).
5.      Persyaratan Kandungan Lokal.
Persyaratan kandungan local (local content requirement) merupakan pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota impor minyak AS ditahun 1960-an.
 6.      Subsidi Kredit Ekspor.
Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi kepada pembeli.
7.      Pengendalian Pemerintah (National Procurement)
Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor.

Aspek Dasar Budaya
   Bagi ahli antropologi dan sosiologi, budaya adalah “cara hidup” yang dibentuk oleh sekelompok manusia yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya termasuk kesadaran dan ketidaksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol yang membentuk perilaku manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Seperti didefinisikan oleh seorang ahli antropologi organisasi Geert Hofstede, budaya adalah “tatanan kolektif dari pikiran yang membedakan anggota tersebut dari satu kategori orang dengan orang lainnya.”

Pendekatan Analisis Faktor-Faktor Budaya
          Untuk mengatasi sikap etnosentris budaya, para manajer harus berusaha untuk mempelajari dan menginternalisasi perbedaan-perbedaan budaya itu.
a.  Menerima bahwa kita tidak akan pernah benar - benar memahami diri kita sendiri atau orang lain
b. Sistem persepsi kita sangat terbatas
c.  Kita menghabiskan sebagian besar energi untuk mengelola masukan persepsi
d. Ketika kita tidak memahami keyakinan dan nilai - nilai sistem budaya tertentu dan masyarakat, hal - hal yang kita amati dan pengalaman mungkin tampak "aneh.“
e. Berusaha untuk memahami bahwa keyakinan budaya itu, motif, dan nilai.

Negosiasi
Negosiasi atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Negotiation adalah suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan perbedaan. Negosiasi merupakan proses pencapaian kesepakatan yang bertujuan untuk menghindari terjadinya pertengkaran dan perselisihan. Dalam perselisihan apa pun, setiap individu akan berusaha untuk mencapai hasil terbaik untuk posisi mereka ataupun untuk organisasi yang mereka wakili. Namun pada prinsip keadilan, mencari keuntungan bersama dan menjaga hubungan adalah kunci utama untuk mencapai keberhasilan.
Pengertian Negosiasi Menurut Jackman (2005), Negosiasi adalah sebuah proses yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang pada mulanya memiliki pemikiran berbeda, hingga akhirnya mencapai kesepakatan.
Negosiasi dapat terjadi dalam organisasi termasuk organisasi bisnis, organisasi nirlaba, organisasi pemerintahan serta proses hukum pribadi seperti pernikahan, penceraian dan pengasuhan anak. Orang yang melakukan negosiasi biasanya disebut dengan Negosiator (Negotiator)
Tahapan - tahapan Negosiasi
Untuk mencapai hasil yang diinginkan, diperlukan suatu pendekatan yang sistematis dan terstruktur dalam bernegosiasi. Berikut ini adalah 6 langkah atau tahapan dalam negosiasi.
1. Tahap Persiapan (Preparation Stage)
Sebelum melakukan negosiasi, diperlukan penetapan lokasi dan waktu pertemuan serta siapa yang harus menghadiri pertemuan negosiasinya. Pembatasan skala waktu juga dapat membantu untuk mencegah perselisihan yang berkelanjutan. Tahap ini juga memastikan semua fakta terkait dari situasi yang diketahui dan untuk memperjelas posisi pihak yang akan bernegosiasi. Melakukan persiapan sebelum membahas suatu permasalahan atau ketidaksepakatan ini akan membantu menghindari konflik lebih lanjut dan membuang-buang waktu selama pertemuan

2. Tahap Diskusi (Discussion Stage)

Dalam Tahap ini, setiap individu atau anggota dari masing-masing pihak akan mengajukan kasus permasalahan mereka. Keterampilan yang diperlukan dalam tahap ini adalah bertanya, mendengarkan dan mengklarifikasikan. Membuat catatan juga sangat membantu selama tahap diskusi terutama pada poin yang diajukan dan poin-poin yang perlu diklarifikasikan.

3. Tahap Mengklarifikasikan Tujuan (Clarifying Goals Stage)

Tujuan, kepentingan dan sudut pandang dari kedua pihak yang berselisih yang telah didiskusikan bersama perlu diklarifikasikan sehingga memungkinkan untuk membangun landasan bersama. Klarifikasi merupakan bagian penting dalam proses negosiasi sehingga tidak terjadi kesalahpahaman yang akan menyebabkan masalah dan hambatan untuk mencapai hasil yang menguntungkan keduabelah pihak.

4. Bernegosiasi menuju Hasil yang memenangkan (Negotiate Towards a Win-Win Outcome)

Tahap ini berfokus pada apa yang disebut sebagai hasil “win-win” atau “menang-menang” di mana kedua belah pihak merasa mereka telah memperoleh sesuatu yang positif melalui proses negosiasi dan kedua belah pihak juga merasa bahwa sudut pandang mereka telah dipertimbangkan. Hasil win-win biasanya merupakan hasil terbaik. Meskipun ini tidak selalu terjadi atau tidak selalu memungkinkan, namun win-win harus menjadi tujuan akhir dari proses negosiasi.

Saran akan strategi alternatif dan kompromi perlu dipertimbangkan pada poin ini. Kompromi sering merupakan alternatif positif yang seringkali dapat mencapai manfaat yang lebih besar bagi semua pihak dibandingkan dengan berpegang pada posisi semula.


5. Perjanjian (Agreement)

Perjanjian dapat dicapai setelah pemahaman tentang sudut pandang dan kepentingan kedua belah pihak telah dipertimbangkan. Sangat penting bagi semua orang yang terlibat untuk tetap berpikiran terbuka untuk mencapai solusi yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang memiliki perbedaan. Kesepakatan apa pun harus dibuat sangat jelas sehingga kedua belah pihak tahu apa yang telah diputuskan.

6. Menerapkan Tindakan dari Hasil Perjanjian

Dari perjanjian yang telah disepakati, tindakan harus dilakukan untuk melaksanakan keputusan dari perjanjian tersebut.


Produk Industry
Produk industri (business products) adalah barang yang akan menjadi begitu luas dipergunakan dalam program pengembangan pemasaran. Barang industri juga dapat dirinci lebih lanjut jenisnya antara lain sebagai berikut.
·        Bahan mentah, yaitu barang yang akan menjadi bahan baku secara fisik untuk memproduksi produk lain, seperti hasil hutan, gandum, dan lain sebagainya.
·        Bahan baku dan suku cadang pabrik, yaitu barang industri yang digunakan untuk suku cadang yang aktual bagi produk lain, misalnya mesin, pasir, dan lain sebagainya.
·        Perbekalan operasional, yaitu barang kebutuhan sehari-hari bagi sektor industri, misalnya alat-alat kantor, dan lain-lain.

Produk Konsumen
Produk Konsumen adalah produk barang atau jasa yang konsumennya adalah konsumen rumah tangga sebagai pemakai akhir di mana produk dari produsen yang terjual dan dibeli konsumen akan dipakai dan dikonsumsi sendiri dan bukan untuk dijual kembali. Pada umumnya produk konsumen dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1.         Convenience Products (Produk Sehari-hari)
Merupakan produk yang sering dibeli atau produk yang memiliki frekuensi pembelian yang sering dan relative memiliki harga yang murah. Produk ini pun dibutuhkan dalam waktu yang cepat, selain itu untuk memperolehnya konsumen hanya memerlukan usaha yang sedikit atau minimum dalam pembandingan dan pembeliannya (mudah diperoleh).
Barang convenience dibagi menjadi beberapa jenis, yakni :
·         Barang Bahan Pokok / staples goods
Adalah barang yang sering dibeli rutin tanpa banyak pertimbangan yang umumnya merupakan barang kebutuhan sehari-hari seperti peralatan mandi, obat, bahan makanan, dan lain sebagainya.
·         Barang Dorongan Hati Sesaat / Impulse Goods
Adalah barang-barang yang dibeli tanpa adanya perencanaan dan pertimbangan yang matang seperti makanan ringan di rak antrian kasir.
·         Barang Darurat dan Mendesak / Emergency Goods
Adalah barang yang dibeli ketika masa-masa kritis atau darurat seperti jasa tambal ban, ambulan, mobil derek, pemadam kebakaran, dll.
2.         Shopping products (Barang Toko)
Merupakan produk yang dimana konsumen membutuhkan waktu untuk memperolehnya dan sedikit loyalitas terhadap merek yang akan dipilihnya. Selain itu produk ini pun membutuhkan suatu proses pembandingan dalam proses pemilihan dan pembeliannya oleh konsumen. Pembandingan ini dilakukan konsumen diantara produk-produk alternative lainnya yang tersedia di pasar.
Jenis barang ini dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a.       Homogenous Shooping Goods
adalah barang yang pada dasarnya sama namun harga tiap toko beda sehingga konsumen mencari harga termurah. Contoh : Mobil, motor, televisi, kaset tape, dsb.
b.      Heterogenous Shopping Goods
adalah barang yang dianggap berbeda dan ingin melihat mutu dan kecocokan barang terlebih dahulu di mana ciri dan keunikan lebih berpengaruh dibandingkan dengan harga. Contohnya seperti perabot rumah tangga, parts komputer, jasa hotel, dan lain-lain.
3.         Specialty products (Barang Khusus)
Merupakan produk yang membuat konsumen harus lebih dulu mencari informasi mengenai suatu produk tertentu, serta untuk memperolehnya konsumen harus memiliki loyalitas merek terhadap produk tersebut. Selain itu produk-produk ini pun memiliki karakteristik dan identifikasi merek yang unik serta memiliki tingkat kepentingan bagi konsumen sehingga konsumen bersedia melakukan usaha yang lebih atau khusus untuk memperolehnya.
Contohnya adalah jam rolex, pakaian rancangan orang terkenal, merek serta jenis mobil tertentu, peralatan fotografi yang mahal dan produk lainnya.
4.         Unsought products (Barang yang Tidak Dicari)
Merupakan produk yang tidak diketahui oleh konsumen sehingga produk ini tidak memperoleh perhatian yang khusus dari konsumen. Meskipun suatu saat konsumen mengetahui keberadaan produk ini, konsumen akan tetap tidak memiliki pemikiran untuk membeli dan menggunakan produk tersebut sampai tingkat kebutuhan konsumen muncul. Oleh karena itu maka produk ini membutuhkan proses pemasaran yang terus menerus serta penjualan secara langsung. Contohnya adalah asuransi jiwa, ensiklopedia, dan produk lainnya.